Main Article Content

Abstract

Media hiburan yang tidak hanya digunakan untuk mengekspresikan diri, tetapi berupaya membentuk ide baru atau melanggengkan nilai di kehidupan sosial masyarakat. Film telah menjadi komunikasi audio visual yang dinikmati oleh segenap masyarakat di berbagai rentan usia dan latar belakang sosial. Kekuatan dan kemampuan film dalam menjangkau banyak segmentasi sosial membuka peluang para ahli untuk mempengaruhi khalayak. Film Madu Murni misalnya, termasuk dalam jenis film fiksi genre komedi yang menilik persoalan poligami. Meski bergenre komedi, namun film ini menjanjikan cerita yang penuh makna tentang konflik dalam rumah tangga yang yang jadi polemik hangat di masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui dekonstruksi dalam pemaknaan poligami dalam film Madu Murni. Jenis penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Adapun metode analisis yang digunakan adalah dengan semiotika Roland Barthes dengan teori dekonstruksi Jacques Derrida.

Article Details